Tulisan-tulisan dalam buku ini merupakan hasil wawancara dan penulisan yang dikerjakan selama hampir empat tahun (2000-2003). Dan sumber utama tulisan adalah 260 orang korban Gerakan Satu Oktober 1965 (Gestok) yang masih hidup. Jelas, tidak semua. Bila untuk 260 orang saja dibutuhkan hampir empat tahun, entah berapa lama untuk mencatatkan pengalaman jutaan orang sanak famili yang menjadi korban peristiwa itu.
Kumpulan tulisan dalam buku ini telah memberikan suatu sumbangan bagi sebuah metodologi historiografi yang mempunyai "keberpihakan metodologi" pada para korban, kaum marginal atau "arus bawah". Sebuah metode yang tidak terjebak pada sloganistik obyektivitas, tapi pada kenyataan yang ada, kenyataan para korban.
Buku ini menjadi semacam dokumentasi ingatan sosial korban yang selama ini tercerai di dalam kegelapan kebohongan. Kebanyakan korban ingin menentang ingatan sosial yang menganggap mereka sebagai setan dan pengkhianat. Mereka ingin mengungkapkan cerita bahwa mereka adalah orang baik, bermartabat, patriotik yang kemudian dikorbankan. Buku ini tidak lantas ingin menampilkan mereka sebagai malaikat, karena merekapun tidak ingin terlihat seperti itu. Mereka ditampilkan sebagai manusia, yang tidak lebih baik atau lebih buruk daripada manusia yang lain, yang tidak pantas diperlakukan seperti apa yang mereka alami. Prinsip para penyusun dan penulis buku ini sederhana saja: tak seorangpun, terlepas dari latar belakang dan masa lalunya, boleh diculik, disiksa, diperkosa, dipaksa bekerja tanpa upah, ditembak mati, dan dikubur dalam kuburan massal atau ditahan tanpa pengadilan atas alasan apapun.
Pengakuan-pengakuan para korban dalam buku ini sangat layak dibaca oleh publik agar mengetahui psikologi terdalam pada tragedi kemanusiaan 1965 langsung dari para korban itu sendiri.
Download : Tahun yang Tak Pernah Berakhir
Pengakuan-pengakuan para korban dalam buku ini sangat layak dibaca oleh publik agar mengetahui psikologi terdalam pada tragedi kemanusiaan 1965 langsung dari para korban itu sendiri.
Download : Tahun yang Tak Pernah Berakhir
[Bahasa : Indonesia, format : pdf]
0 komentar:
Posting Komentar